RSS

sebuah renungan

ada sedikit rasa ingin ikut berkumpul bersama mereka di bawah langit Cahaya Madani Banten Boarding School, menyatukan canda dan tawa, seperti saat masa-masa berseragamkan almamater hitam. tapi aku justrus tertahan disini, di tempat perantauan nan berjarak tempuh 15 jam dari rumahku.
sekarang aku malah berada di depan gedung pusat Universitas Gadjah Mada dengan tanpa melakukan sesuatu yang berarti. hanya membunuh waktu, hingga matahari mengusirku paksa dari bawah payung teduh ini.
ya, semua ini karena aku sendirian. kesepian.
andai saja...
ah, aku tak ingin berandai andai lagi. semua andai andai itu hanya untuk mereka yang senang bermimpi tapi tak memiliki keinginan kuat untuk mewujudkan mimpi mereka.
ya, seperti aku saat ini. masih belum sanggup menentukan pilihan. akan dibawa kemana hidupku selanjutnya? apakah hanya tetap seperti ini? berhasil mendapatkan nilai tinggi dalam setiap bidang, namun tak ada tujuan khusus yang ingin dicapai. hanya mengikuti arus kehidupan yang terpaksa kulalui.
aku tahu, bahkan sangat tahu teorinya. bahwa jika kita mengalir mengikuti bagaimana mengalirnya air, kita hanya akan hanyut terbawa arus air tersebut. tanpa bisa melawan, tidak pernah bisa menentukan jalan sendiri.
maka, aku amat sangat membenci "jalani saja seperti air mengalir". sudah saatnya aku menyangkutkan diri pada sebuah dahan yang kuat dan memaksa diri untuk keluar dari arus air ini. karena hidup memiliki banyak pilihan.


inspirasi dibawah payung utara gedung pusat UGM

2 komentar:

Dapur Kumis said...

ah, aku tak ingin berandai andai lagi. semua andai andai itu hanya untuk mereka yang senang bermimpi tapi tak memiliki keinginan kuat untuk mewujudkan mimpi mereka
Ini inspirasi baru bagi saya dalam renungannya..
Makasih.. :)

ay_ayu said...

sama-sama... :)

Post a Comment