RSS

reuni anak sd

sabtu kan pulang ceritanyaa
pas hari ahad mamam papap ga ada,,
hhigz*
dtinggal ke cirebon bersama 2 makhluk yg juga meninggalkan diriku sendiri di rumah

utuk..utuk..utuk..

hari senin
ridho langsung ngajak ke SMPN 1 Serang, katanya ada perpisahan
okeh deh ksna, liat adeku naek panggung
ternyata naq paskib pada ngumpul tuu, mau rapat kt'y
(hii??)

hari selasa
qrain bkalan do nothing ampe mlem menjelang
taunya sii papap ujug2 ngajak nonton KCB
pucuk dicinta ulam pun tiba
hhahay
berangkat!

hari rabu
tiba2 setelah kmren firman gladi wirotama bilang
"ngumpul ama tmen sd"
ok..
kasih tau yg laen dehh
ternyata mrka antusias
ke dapur ibu di pandeglang
huft*
kangen'y masa2 SD dlu
ketauan deh gmna nak2 tuu skrg
jd malu dlu aku pernah dicium ama faisal (nak autis!) waktu jaman kelas 4
trus suka ma rino (jaman klas 6)
mematahkan hati cowok2 yg naksir aku dulu
abis tuu ada gosip beredar kalo aku pacaran ama pebrii (bner ga yaa)
ngerjain babeh waktu ultah (ampe coret2 muka pke kue)
beli kue'y tuu patungan di tempat ma2nya vany
trus inget pas lgi les gtu,sii babeh suka jualan
yg gaa beli gaa boleh balik dlu
huft*
pernah jga sii babeh ngamug gra2 ga ada org d klas pas les
smua'y pda nonton basket di al-azhar
ada pebri sii (???)

sii deri jga kta'y skrg jd artis
cakep sii dia
msa iyaa??
dlu jga gtu sii
tp skrg mah tinggi
dlu kan pendek
hhehe

apa kbar yaa klo ntar pas puasa ktmu lagii??
kan niatnya mau bubar

eksekusi hitam putih semester 2

yupp
20 Juni kmren jadi hari eksekusi
huft*

harus puas dengan rank 4
hhigz*

tp ada yg ngehibur
"4 di cmbbs tuu sma dengan lbiih dr rank 1 luar"

oh ya??
trus yg dpet rank 1 kya apa donk??

huft*

19 Junii

19 Juni
Nii hari jum’at, 19 Juni 2009. Hari nii full gladi dari pagi ampe mlem, bahkan hingga dini hari menjelang dan tanggal dari kalender yang kutatap bergeser ke angka di sebelahnya. Gladi bersih nii tak bersih-bersih sejak pagi jam 8 teng, hingga saat nii..
Gladi bersih untuk acara penglepasan siswa akhir sman cahaya madani banten boarding school tahun 2006-2007
Huft*
Mereka akan pergi. Bebas dari penjara yang diciptakan penguasa dan terbang mengepakkan sayapnya tanpa takut ada yang mematahkannya. Mereka akan menggapai apa yang selama nii tak mampu mereka gapai. Mereka akan mencoba apa yang selama nii tak pernah mereka coba dan mereka akan mengejar apa yang selama nii selalu mereka impikan.
Sore tadi satu merpati rapuh dengan terpaksa mengepakkan sayapnya mengitari cmbbs dan berhasil melayang keluar dari gerbang besar pembatas dua dunia. Dia pergi mendahului kami semua yang tertinggal di dalam sini dan meratap. Dia berhasil lepas. Ya! Dia Huda Jamilah.
Satu cerita tentang Huda.
Awal aku tau Huda akan jadi salah satu siswi baru di sekolah, ketika study tour kenaikan kelas. Aku masih sangat jelas mengingatnya. Alif, di sebuah pemberhentian mobil…
“hush! Diem dlu..mau blez sms’y Huda Jamilah nii”
???
Siapakah dia??

Dan ketika dia hadir di antara kehidupan kami, ada sedikit rasa sayang menyembul ketika memandang wajah cantiknya.
Namun rasa itu susut ketika semakin lama kami tau sifatnya.
Dan dia pun harus keluar di tanggal 19 Juni nii.

Aku teringat. Setahun yang lalu, di tanggal yang sama, satu sahabat, teman, saudara, pergi melepas almamater sman cmbbs. Bukan seperti Huda yang pindah sekolah, melainkan membebaskan dirinya dari seluruh belenggu hidup yang selama nii menghimpitnya. Ya! Achmad Chandra Tri Nugraha.
Hhigz*
Sediih mengingatnya.
Sebenernya, mungkin. Aku termasuk orang yang tak pantas bicara bahwa aku sedih dengan kepergiannya. Karena terkadang karena dimakan kesibukan, aku lupa tentangnya.
Meskipun ia telah tiada, namun ia tetap ada. Dihati setiap insan yang menyayanginya.
Alhamdulillah…
Hampir 3 minggu penuh ujian telah berhasil ku lalui
Hari nii terakhir aku menjalani masa remedial
Sore tadi para guru berhasil melaksanakan rapat tentang nilai-nilai kami

Aku kebetulan mendapatkan 3 remedial
Lumayan..masih konstan dari semester ke semester
Dan entah kenapa aku mampu melewati ujian matematika yang katanya sulit
Alhamdulillah
Sekali lagi nii karma tangan Allah yang bekerja

Aku memandang semua wajah bisu yang membiru menahan segala emosi dalam gemuruh yang samara terdengar dalam dada mereka
Mungkin sekarang sedikit demi sedikit mulai menguap seiring dengan jalinan remedial yang berhasil dilalui

Ada yang tetap mengumbar senyumnya padahal dalam hatinya menangisi kebodohan yang terjadi
Sedang aku?
Aku tak ingin munafik!
Aku juga sedih dengan kelalaian yang belakangan ku lakukan
Aku terlalu santai dengan semua ujian nii
Tiga pelajaran yang harus ku ulang adalah sejarah, penjasorkes dan fisika

Ku akui…
Penjasorkes memang sengaja kukorbankan agar kimia-ku lulus
Dan memang nyatanya, alhamdulillah, aku berhasil!
Opportunity cost

Fisika, memang aku sengaja melepasnya
Karena aku marah!
Marah dengan pelajaran’y yang selalu berpindah tangan!
Aku sama sekali tidak mengerti tentang konsep yang disajikan
Untuk itu, aku kaget jika malam itu aku harus melahap semua materinya
Jadi aku hanya mempelajari apa yang belum pernah dijelaskan oleh sang guru
Namun tetap saja remedial yang ku dapat

Sejarah.
Pelajaran inilah yang memakan korban semua teman seangkatanku!
Kami yakin, sudah menguasai hampir seluruh materi yang dijanjikan akan muncul dalam soal ujian kemarin
Salah satu temanku memastikannya
Namun kenyataan yang kami dapatkan bahwa sang guru, ust suki, menyajikan materi dari 2 bab sebelum bab yang dijanjikan
Bukan sombong, aku hanya optimis.
Karena aku merasa masih mengingat sebagian besar bab yang kumaksud itu

huh!
tapi mungkin aku terlalu sombong
nyatanya?
aku tetap mendapatkannya (remedial)

banyak statements yang kudengar

"pa suki tuu suka beda persepsi ama kita kalo masalah jawab soal PG"
"pa suki mah ga mau diprotes!"
"masa pa suki bilangnya ga mau didebat ama orang yang remedial!?"
de el el

aku juga awalnya mengucap hal yang sama
namun tak ada guna melakukannya
karna beliau takkan mengubah nilaiku
kupasrahkan saja mengikuti remedial
karna aku juga sadar, aku kurang mau mengerti guru yang setiap mengajar selalu menghadirkan semangat 45 di kelas
kelasku seringkali tertidur saat pelajaran'y
hhigz


cukup tentang remedialnya

sekarang, perasaan hatiku saat ngepost nii postingan

entah yaa..
aku mencoba memahami apa yang mereka ingin
namun aku kembali terjatuh karna aku tak tahu harus bagaimana lagi

ginii
momo sekarang lagi be-te
aku tak tahu kenapa
dia menghampiriku ke perpus
dan duduk bersandar di atas kursi sebelah dengan mata sembab
aku bertanya "mo, kenapa?"
dia sempat beralih ke kamar mandi
sekembalinya, aku kembali bertanya "kenapa sih mo?"
***** (jawaban'y disensor)
hanya menjawab sangat sedikit dan tidak jelas
aku bingung harus bagaimana??
kembali kudesak
namun dia justru menampakkan raut wajah yang sangat tidak ingin kulihat
oke, dia sedang menghadapi suatu masalah dalam organisasi yang sedang dipimpinnya

huft!
aku bingung!
bukan hanya dia yang merasa sesak..
semua juga

ketika atasannya menampakkan raut wajah berseri, anak buahnya akan bersemangat dalam bekerja
namun ketika sang atasan menampakkan wajah be-te dan cemberut, anak buahnya juga akan segan jika ingin berdiskusi

ku kembalikan
dulu...
aku masih ingat
ketika PPDB SMAN CMBBS 2009
dia agak kecewa karna tidak menjadi bagian dari kepanitiaan
dia mulai mengulas lagi bagian-bagian yang pernah dijabatnya
seksi acara SDC menjadi partner ***
sekretaris SDC 2008 menjadi partner ***
de el el

dan sekarang, ketika dia telah mendapatkan jabatan yang tinggi (entah, dia inginkan atau tidak)
dia kesal dengan apa yang dilakukan semua partner'y...
namanya jga organisasi, kepemimpinan dan profesionalitaslah yang diminta...

hhugz

Pernikahan.

Entah kenapa aku bisa kesemsem pada sii malaikat mautku yang satu nii. Aku pernah cerita tentang sebuah awal yang membawaku terjerumus terlalu jauh pada masalah hati ini kan?

Beberapa hari yang lalu aku tercekat. Kaget tiada kira. Di hadapan kerumunan sedang ada berita bahagia. Pernikahan. Penjara suci ini memang berbeda. Terlalu sensitif dengan kata pernikahan. Selembar undangan berada di tangan setiap siswa. Ini pertama kalinya aku mendapat undangan dengan namaku yang tertera di kovernya.

Sibuk. Setiap jiwa menggunjing masalah pernikahan. Dan salah seorang guru membeberkan rahasianya yang sebagian kami belum tahu.

“ibu ngikutin tren sekarang”

“???”

Apa itu?

Hmm.

Tak berani ku tebak.

Tapi mungkinkah maksudnya…?

Ah,

Tapi bisa saja.

Menikah dengan pria yang usianya lebih muda.

“emang suami ibu brondong?”

Sang pahlawan tanpa tanda jasa tersipu malu.

“beda berapa bu?”

“7 taun”

???

Wow!

Salut. Ada yang seperti suami sang guru. Tapi sepertinya aku teringat dengan om syahro dan tante phy. Bukankah usia mereka juga terpaut jauh? Seingatku dulu tante phy pernah bercerita kalau om syahro lebih muda beberapa tahun darinya. Memang sedang tren. Apakah pria yang usianya di atas mereka sudah tak ada yang melajang saat itu?

Entah.

Tapi yang kusadari, Allah memang Maha Adil. Dia lebih tau apa yang terbaik bagi hambaNya. Siapa yang menyangka jika tante phy akan menikah dengan pria yang baru dikenalnya beberapa bulan dan usianya lebih muda darinya? Dan sekarang toh di antara mereka tak ada kecanggungan sama sekali. Mereka justru saling melengkapi dan menutupi kekurangan masing-masing. J

Iri… L

baru pertama kali nii dapet undangan atas nama sendiri…biasanya kan buat orangtua

biasanya kan titik-titik dan istri

uhh…ngarep yaa disitu ditulisnya *** dan istri

sii ayu kalii nii pengennya nyari bronis

ga!tapi kan kalo mau nikah ama yang lebih tua berapa taun gitu dari ana. Kaya’y ga mungkin kalo nikahnya ama tmen seangkatan!

Ente kali yang pengen cepet-cepet nikah!

ihh…istri ana mah sekarang masih di SMP…

huft!

Kenapa kata-kata gitu yang harus keluar dari mulut sii malaikat maut?

Tapi kenapa juga aku harus mengawali perdebatan itu dengan kata-kata yang seperti itu?

Itulah yang seharusnya aku hindarkan di setiap pertemuan kami.

Memang sebaiknya tak usah bertemu dan bicara!

Apa arti malaikat maut bagiku?

dia bukan the one and only yang bisa hadir dalam hidupku.

Dia juga bukan orang yang selalu hadir di setiap mimpiku

Bukan juga orang yang bias mengerti aku

Dia tak selalu menemani setiap hariku

Detik-detik dalam hidupnya bukan dia persembahkan untuk diriku

Dia bukan Edward Cullen yang siap melakukan apapun demi kekasih eksistensinya, Bella

Namun dia malaikatku, malaikat mautku.

1 minggu tak berposting

Yeah!

Alhamdulillah banget rasanya bisa ngepost blog lagi, setelah kemaren 1 minggu stak ama uas. Ga bias ngutak-ngatik waktu, walopun dikit buat sekedar iseng ngepost di blog.


Kemaren tuu aku terkekang selama 2 minggu!

Emang cmbbs tuu beda ama skul lain yak! Orang mah ujian cmn ktmu uas doank 1 minggu. Nah, nii…uas’y aja 2 minggu. Ada uas asrama, ama uas ya uas..

Dapet rapotnya juga 2, ada rapot keasramaan juga. Tapi apa kabar ya kalo rapot keasramaannya kaga naek? Emang bakalan tinggal asrama? Yang ada dipikiran aku, bakalan nambah 1 taun lagi buat nebus yang ditinggalin. Berarti, skul pagi mah lulus, tp masih tinggal di asrama?? Ato gimna yaa??

Uas kali nii, taq da rasa!

Huft*

Bayangkan, kawan! Kita tuh masih bisa ketawa-ketiwi. Ga kaya taun kemaren yg uas tuu mencekam gitu lha..apalagi asramanya!

Tapi yang beda ama uas kali nii adalah :

LJK!

Bayangkan saudara-saudara.

Uas pake LJK, ky mu un aja..pke canon scanner gitu lha, taq tau apha lha tuu

Yang pasti kekagetan menyerbu saat pelajaran pertama, karena sebagian besar kita make pensil mekanik! Yg isi’y dragukan keberesan’y..

Ada yang bilang, gara2 scanner, guru2 jadi mlezt bqin soal. Jadi smua’y pe-ge, alias taq ber-essay. Padahal kan seru kalo ada essay’y kita jadi belajar bner2. kalo pe-ge smua mah, sumpeh, aku ajah gaa muut bljar’y

Tapi kalo buat mtk meuh, pe-ge ato essay ttp aja kerasa’y essay. Malah tanpa essay jd jeblog aja tuu nlai. Tararingtung!

Udah meuh klo naq cm mah, tembakan’y bner 1 salah 3 lagi, ga becuzt* buat nembak2 jwban. Keren’y bgian karang-mengarang. Heuheuy! Tukang bqin cerpen, novel, puisi, artikel, sekaligus tukang bo’ong juga euy! Kaya aku,.

Tpi heuy, penjasorkes pke essay mlah dicaci maki *termasuk aku juga ikutan, pa dayan!

Malah pada ngomong “wah, pa dayan mcem2! Minta disekep tuu sii Stephanie herdany…

Hhoho*

Pas pelaksanaan..

Soal’y tak berkode..ilegal nii!

Essay ditulis dibelakang LJK??

Berarti boongan dunk, ga di scan!

Wah..boleh disilang kan kalo gitu??

Hhoho*

Info yang aku dpet, malah Algi disilang pas ulangan Geografi.

Dia bilang, “kan di soalnya ‘berilah tanda silang pada jawaban yang benar’”


dan hari nii dgn indahnya aku terlelap dari jam brapa entahlah

ampe shubuh menjelang

ternyata naq ikhwan pda telat bangun

masa akhwat mah udah slse sholat shubuh, mereka bru pda dtg mu sholat

abis pda ngapain??

qoo Alfi yg biasanya jd kuncen(org pertama yg dtg) masjid kga ada??

Jadi Karena ini ujian, aku as *ketua kmar membebaskan naq2 kmer buat ngacak2 kmer sesuka hati mereka. Udah lupa tuu jadwal piket *smuaa! Pket kamar aja lupa, apalagi piket mcem laen’y..hho*

Slma uas nii aku bqin jadwal buat driku sndri *demi kemaslahatan gtu lhaa. Di tiap abiz ngerjain soal, di waktu senggang antara pasrah dan nunggu bel, mending nyoret2 yang bermanfaat. Soal’y dbca agy juga taq akan ktmu jwban’y. hho*

Tapi udah dijadwal juga ttp aja gaa konsekuen. Yang penting smua’y kpegang aja lha..

Gaa kya tragedy selasa. Pelajaran mah cmn 2, mtk-arab. Tapi ky’y taq aada yg clon di atas skbm*.

Soal’y focus ama mtk, ampe bljr arab tuu sekilas doank, pas 15 mnit istirahat. Mna ckup?

Abiz’y, nii mah dr lbuk hti plg dlem, pgn luluz mtk. Tpii paz liat soal’y qoo psimis yaa??? Kpan sii mtk gampang??

Ahh. Mau diratapin segimana juga, klo Allah berkehendak lain mah ttp ajah tangn Allah yg nentuin hasil ahir’y. ga usah disesali lhaa, yg penting do’a ajah skrg mahh

pendatang

Rabb..mengapa tak Kau cukupkan saja ujian bagi sii iblis ini?

Mengapa kini justru Kau hadirkan sufi yang hatinya sefitrah bayi mungil setelah kau sodorkan malaikat mautku?

Apakah Kau ingin aku menggoda imannya?

Dia menginginkanMu, ya Rabb…

Mengapa tak Kau terima saja dia menjadi kekasih kekalMu?

Aku sungguh tak ingin menodai kesucian hatinya yang telah ingin ia persembahkan padaMu

Rabb…izinkan aku menjauh dari mereka.

Karena kini bukan aku yang menggoda mereka, melainkan aku yang terganggu dengan kehadiran mereka…


duuh.
nii manusia lagi pada knpa yaa??
qoo bentuk'y nemplok di tembok gtu..
hho*
jadi maluu,
gpp iiaa,
kan jrang" liyat arca yg sebegini gede..
hhehe*
(yg ikut vto breng akuu.mv yeu, jd korban jugaa)

ujian sii iblis

hari ini merupakan ujian lisan terakhir bagiku dan teman-teman SU'EB. bahasa Arab.mmh.speechless deh kalo udah bahasa Arab. apalagi lisan. balelol-balelol deh, kan aku biasa ngancurin bahasa. bisa kacau kalo aku ngomong depan assatidz.

ujian lisan keasramaan kelas satu semester satu. pelajaran fiqh & al-Qur'an. penguji : ustadzah opa nurul arifah. aku ingat. keluar ruangan aku menitikkan air mata, bahkan menangis tersedu di hadapan kawan-kawan (kalo ada yg ingat). ucapku kala itu :"nggak mau lagi lha, ketemu ujian asrama!"
saat itu ada Malo, Rhy", ucupp dan yg lain.
aku juga teringat. podium lapangan serbaguna sekolah. tengah malam. aku dan rhy" masih di sana, bersama para bintang yang memayungi kami dari kepenatan hidup. melingkarkan jari kelingking kami, berikrar. "ana juga ga mau ketemu ujian asrama lagi. akhir semester ini kita keluar yuk. orangtua ana juga udah setuju." itu kataku.
"iya. kalo ayah ana, tadinya ga ngebolehin. tapi ana mau paksa terus ah, biar boleh." itu yang Rhy" bilang

Rhy” udah berhasil keluar dari lingkar yang mengekangnya. Dan aku masih tak tahu mengapa, aku masih berada di sini.

Untuk temanku? Sahabatku? Orangtuaku? UntukMu Allah!


Dan kini aku rela kembali bertemu dengan ujian lisan keasramaan yang memakan hati! (dulu…)

Ujian lisan keasramaan justru menjadi corak khusus sekolah ini. Mental diuji, dan pengetahuan ditanyakan. Setiap orang pasti pandai dan mampu mengingat, menghapal, dan menguasai seluruh materi yang telah diajarkan. Namun tidak semua orang mampu menguasai situasi ujian agar tetap terlihat yakin di hadapan para penguji.


Menanti giliran. Ku coba merefresh kembali semua yang baru saja setengah jam yang lalu kupaksa masuk ke otakku. Di dalam ada empat orang yang sedang bertarung bersama penguji. Setelah ini giliranku. Aku mencoba membaca referensi dari apa yang mungkin ditanyakan. Referensi terbaik : al-Qur’an! Surat an-Nisaa ayat 3 tentang poligami.


“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil[265], maka (kawinilah) seorang saja[266], atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”


Ada sang penjerat hatiku di sana. Kami bertukar pikiran tentang poligami. Poligami. Aku setuju saja dengan poligami jika suamiku kelak yang menginginkannya. Kurasa lebih baik, daripada aku diselingkuhi. Dan menikah lagi lebih halal baginya daripada bermain dengan wanita nakal di luar pernikahan.


Dan seperti Allah sebutkan dalam surat tersebut. Syaratku hanya “suamiku harus mampu bersikap adil! Dan calon istrinya yang baru harus yang lebih sholehah dariku. (iblis…solehah! Bukan suatu yang tidak mungkin.) supaya aku bias bertukar ilmu dan saling mengerti dalam rumah tangga, sehingga apa yang dikhawatirkan seperti ‘ketidakadilan’ tidak akan terjadi dalam rumah tanggaku nantinya.

(kejauhan mikirnya!!!!)


Kembali ke masa ujian.


Ternyata ia tidak setuju dengan poligami. Karena ia masih merasa bahwa dirinya belum bisa bersikap adil, jadi ia takut untuk mengambil jalan poligami. Ia akan berusaha mencintai dan menerima keadaan calon istrinya nanti, dengan satu istri cukup. Berbahagialah wanita yang akan mendampinginya di dunia dan akhirat itu. Aku selalu berharap bahwa itu adalah diriku. Namun ku serahkan semua pada Allah.


Dari membahas poligami kami beralih saling menguji dalam bahasa Arab. Mutaroddifaat.

Awalnya biasa saja. Namun ketika giliranku memberi pertanyaan kepadanya, sesuatu menggetarkan hatiku.


Kangen!


Hmm.apa ya?


Isytaaqo – yasytaaqu!


Oh, iya!


Hening. Aku memang merindukannya. Mata teduhnya, semuanya!


Asytaaquk!


Hah?! Hatiku melonjak kaget mendengar kata yang meluncur dari mulutnya. Mungkinkah…? Tapi! Tak mungkin! Jangan mengharapkan sesuatu yang hanya akan menyakitimu. Siapa tau itu hanya celotehannya yang mencoba membuat kalimat bahasa Arab dari mufrodat yang aku tanyakan.

hh…

aku takkan percaya sampai ia benar” memberikan kata-kata itu hanya untukku dalam lingkar pernikahan yang sah dalam agama dan Negara…!


Ya…Allah! Lindungi hatiku dari duga sangka yang salah.

Mati Lampu

Aku bersemayam dalam ruang privasi bersama mereka ketika tiba-tiba gelap datang menyambangi. Rasa hati ingin meneriakkan sesak yang menghimpit di seluruh relung dada. Namun malu menghinggapi karena aku bersama mereka.

Mati lampu. Namun kali ini dengan segala kepenatan yang ada, yang mendesak keluar dari rongga kehidupan. Karena semua masalah yang datang silih berganti memberondongku, menggerogoti seluruh syaraf kewarasan dan memenjarakannya dalam bui tanpa jeruji.

Ku pandangi sekeliling kekuasaanku. Namun yang ku tatap hanya hitam pekat yang semakin kelam. Dalam diam aku berucap, “Ya, Allah. Beginikah yang ditatap oleh si buta? Gelap, kelam, menyeramkan, menyedihkan. Alhamdulillah, Engkau masih mengizinkan kedua mata ini melekat di tempatnya dan berfungsi sebagaimana mestinya.”

isenk




isenk mau upload vto


awal iblis dan malaikat maut

Pertemuan si iblis dengan sang pangeran berawal dalam suatu ketidak sengajaan. Iblis sedang menggoda manusia ketika sang pangeran sedang berada di atas angin. Iblis terpana dengan segala yang ada bersama sang pangeran. Suara emasnya yang mengalun merdu bagai desiran angin sepoi membelai bibir pantai di senja buta. Mata emasnya yang bagai elang kala itu tajam menatap si iblis dengan segala kesederhanaan yang menghiasinya, teduh dan menenangkan.

Aroma hangat tubuhnya yang terbalut bau kesturi surge menerbangkan iblis ke atap jannah. Detak jantungnya mendesing bagai decak bahagia seorang bocah tanpa dosa. Tubuhnya menjulang menyelimuti keapaadaannya sebagai manusia rapuh. Kesahajaannya mendedahkan si iblis bahwa saat itu ia mendesingkan hatinya untuk sang pangeran dengan segala kesederhanaan jiwa dan ketulusan hati, mempersembahkan cinta kasihnya yang selama ini terkungkung dalam kebencian terhadap kaum adam.

Sejak pandangan pertama yang berbuah dosa itu, si iblis terjerat dalam cinta buta pada sang pangeran. Degup jantungnya selalu tak menentu kala ia menatap mata elang sang pangeran. Tubuhnya berguncang hebat kala ia bersanding dekat sang pangeran. Hatinya mendesir, bahkan berlari menerjang puncak larangan yang telah dicipta Tuhan sebagai tabir dari sebuah dosa.

Butuh beberapa decade untuk mampu mengembalikan keadaan menjadi seperti semula. Dan dengan segala tipu dayanya, iblis berhasil mempengaruhi hati sang pangeran untuk ikut mendobrak gerbang aturan. Namun iman sang pangeran ternyata terlu kuat untuk digoyahkan dengan sedikit getaran. Butuh usaha yang berlipat-lipat untuk dapat mengaburkan sang pangeran dari labirin kebaikan.

Di sisi lain yang tidak disadari iblis, para dewi menyeringai dari balik punggung sang pangeran. Bersiap menyerang dengan segala kebengisan anak manusia jika sang pangeran jatuh ke tangan si iblis. Bertambahlah keraguan iblis untuk menghancurkan benteng kepercayaan sang pangeran. Iblis menggebu, memaksa mendobrak keluar aturan Allah.

Allah memberiku hidayah. Bahwa aku tak harus merusak sang pangeran untuk dapat bersamanya. Dia menanyakan seberapa besar rasanya mencinta. Dan aku menjawab, terlalu menggairahkan. Allah kembali bertanya, apa yang aku inginkan. Ku jawab, aku ingin bahagia dengannya. Untuk selanjutnya terjadi pertengkaran seru antara diriku dengan nuraniku.

Bahagia seperti apa yang ku maksud?

Aku ingin bersamanya!

Itukah bahagia?

Ya.

Untukku. Bagaimana dengannya? Apakah dia bahagia? Bisakah aku memastikan hatinya? Apakah ini juga yang dia inginkan? Kau tidak tau bagaimana bahagia yang kau inginkan.

Aku ingin dia juga bahagia.

Mana yang lebih penting. Kebahagiaanmu, atau dia yang bahagia?

Dia. Tapi tak pantaskah aku juga mendapat bahagia?

Bukan tak pantas. Namun kau tak harus memaksa. Biarkan dia memilih, menentukan jalan ke bahagianya.

Ya! Mungkin itu yang baik. Itulah yang terbaik.

Jadi apa yang kau dapatkan?

Aku akan mendapatkan dia bahagia, meskipun tanpaku. Apapun. Asalkan dia merasa bahagianya. Ya, Allah. Aku ingin mencintainya dengan sepenuh jiwaku. Menempatkannya di bawahmu dan mereka yang kucintai. Aku tau ini semu, tak mampu ku gapai. Namun aku hanya menginginkan dia bahagia.tak seharusnya aku menginginkannya. Aku menginginkan bahagianya.

Selesai sudah pergulatan batinku dengan kesimpulan bahwa aku akan mencintainya, bukan menginginkannya. Dan kini aku memberinya satu nama baru dalam tahta hatiku. Dia si malaikat maut. Dengan segala keindahan dalam dirinya yang ku andaikan malaikat dan kemampuannya membuatku nyaris terdiam untuk selamanya.

aku hanya tak ingin

Berjuta maaf berbumbu ketulusan ingin sekali ku sampaikan secara langsung pada seorang kawan yang selalu mengorbankan dirinya demi orang lain bahagia. Rela membiarkan dirinya terluka, bahkan dengan terang sekali kulukai. Pasrah menerima bagaimanapun sikapku, meski aku tak pernah membalas kebaikannya.

Aku tau dia manusia yang juga munafik. Dia tersenyum di hadapan semua orang padahal ia juga terluka dengan senyumnya itu. Dia membiarkan semua orang menderita jadi menari indah sedang ia tetap terpuruk tanpa ada yang ingin tau bagaimana rasanya. Sebenarnya ia punya berjuta kehangatan di sekitarnya, namun ia tak pernah merasa kehangatan menyentuhnya.

Dan aku tau aku tak seharusnya mendapatkan rasa persahabatan darinya karena kau tau kawan? Karena aku mulai mengambil prinsip untuk tidak memberikan lowongan persahabatan pada siapapun lagi. Bukan karena terlalu sesak di hatiku. Tapi ini semata-mata karena aku tak mau merasa kehilangan mereka nantinya, ketika aku merasa sangat dekat dengannya. Jadi sebelum masa itu datang, lebih baik aku yang melepas semua suguhan yang ditawarkan orang-orang yang ingin bersahabat denganku.

Untuk kawanku yang telah merasa tersakiti oleh tingkahku yang kembali wishy woshy ini, aku minta maaf. Ku mohon mengertilah. Aku menyadari apa yang terjadi padamu, momo. Namun aku lebih memilih *meninggalkanmu ketika kau jatuh, agar kau lebih bisa mencapai titik bangkitmu sendiri. Dan agar kau tidak terlalu merasakan diriku hadir di hidupmu dengan segala suguhan semua persahabatan yang sejujurnya sudah tak sanggup aku beri untuk siapapun.

Bukan rasaku yang hilang, namun aku yang sengaja membiarkan orang merasakan peranku semakin berkurang.

Kejadian yang selama ini menimpaku menyadarkanku bahwa masa bintangku bersinar habislah sudah. Saatnya aku mempersilakan bintang muda lainnya menggantikan posisiku menyinari kehidupan. Bahwa aku kini tak dibutuhkan, tapi justru dibenci. Aku bisa menerjemahkan setiap pasang mata yang menatapku dengan berjuta kebengisan. Berharap iblis ini segera enyah dari hadapan mereka.

Aku sudah lelah untuk tetap terlihat di public. Jadi biarlah kini aku meredup meninggalkan seluruh sepak terjangku.

Rahmi, Indah, Ditha dan semuanya akan lebih memberikan kesan ‘aku ada di sini untukmu’ daripada diriku. Aku pun tak mengharapkan rasa bahagiamu yang sebenarnya adalah sedu sedan yang tak sanggup aku bayar

putus

seorang temanku sering menelpon ketika aku berdiam di rumah. dia bercerita bahwa dia bosan dengan hubungannya yang sekarang. 2 tahun ia jalani kehidupan bersama gadis yang dulu diincarnya. awalnya hubungan mereka menjadi topik terhangat di kalanganku dan yang lain karena mereka kuat berlama-lama pacaran. namun lama kelamaan hubungan mereka jadi membosankan. mereka pun menyadari hal itu. dan temanku itu mengutarakan keinginannya menyudahi hubungan ini. masalahnya, ia tak ingin menyakiti hati pacarnya karena sejujurnya mereka masih saling mencintai. mereka hanya bosan karena terlalu sering bersama.
hmm. bingung juga. karena putusan biasanya identik dengan kesakithatian, dan berujung pada permusuhan. bagaimana?

ada satu artikel dari kompas yang aku kutip seluruhnya. sahabat, silakan baca...
1. Lakukan dengan cepat
Bila Anda memang sudah berbulat tekad untuk memutuskannya, sebaiknya segera lakukan. Semakin lama Anda menundanya (entah dalam hitungan jam atau hari), ia semakin tidak akan menganggap Anda serius. Tak perlu menunjukkan keberatan hati Anda untuk memutuskan hubungan ini, karena pasangan akan berpikir ia dapat mengubah perasaan Anda, atau tetap ada dalam kehidupan Anda.

2. Jujur
Tak perlu berusaha menutupi alasan sebenarnya. Jika Anda memang telah kehilangan respek padanya, atau Anda jatuh cinta pada orang lain, katakan saja apa adanya. Hindari kalimat-kalimat klise seperti, "Aku sayang sama kamu, tapi aku lagi pingin sendiri." Pria tidak memahami bahasa seperti ini. Jika Anda memang sudah ilfil padanya, katakan saja. Ia tak akan bisa berdebat lagi. Kejujuran akan lebih membuat Anda lega, karena jika Anda berbohong, akhirnya akan terungkap juga.

3. Tak perlu menyesal atau merasa kasihan
Pria akan menghujani Anda dengan tangisan, permohonan, kemarahan, atau rasa bersalah. Namun tetaplah dengan keputusan yang sudah Anda yakini, atau indahkan saja rasa bersalah tersebut. Bila Anda terus memikirkannya, hal ini hanya akan memperlambat langkah Anda, dan mencegah Anda mencapai tujuan. Jangan pula membatalkan pemutusan hubungan karena Anda merasa kasihan padanya. Apakah Anda ingin terus bersama seseorang yang membuat Anda menyesal?

4. Tentukan aturan paska putus
Katakan padanya, bahwa Anda tidak akan membalas telepon, SMS, atau emailnya. Anda tak akan membukakan pintu jika ia mendatangi rumah Anda. Jika ia memang menghargai Anda, ia akan berhenti mengganggu Anda. Syaratnya, Anda memang betul-betul mematuhi peraturan yang Anda buat sendiri. Setelah itu, ia tak akan bisa lagi bertanya, "Kenapa kamu nggak mau menerima telepon saya?" Jangan mengatakan padanya apa yang dapat ia lakukan, seperti menelepon Anda kapan saja ia mau. Anda punya hak untuk tidak membalas SMS atau telepon sesuai peraturan Anda.

5. Tetaplah dengan keputusan Anda
Semakin sering Anda menerimanya kembali, semakin ia tidak peduli atau tidak mempercayai keinginan Anda untuk putus.

6. Lakukan di tempat netral
Jangan menyampaikan keputusan ini di rumah Anda, karena Anda tidak bisa lari kemana-mana lagi jika ingin menyudahi pembicaraan. Tempat-tempat netral akan menjadi lokasi paling mudah untuk "melarikan diri" jika pembicaraan berlarut-larut.

Ujian Asrama

Ujian Asrama hari ke satu berisi tentang oral fiqh n qur'an.
sadarlah diriku bahwa aku masih sangat jauh dari tanteku yang seorang hafidzoh.
hhigz^

satu mimpiku ingin seperti tante phy n tante ila yang di masa mudanya lebih senang menghabiskan waktu dengan berpetualang dari satu ma'had ke ma'had lain untuk memperdalam ilmu keagamaannya.

setidaknya walopun aku tak bisa seperti katak yang melompat ke sana kemari, aku masih bisa mengeksplor apa yang aku mampu dengan caraku sendiri.

ga tau nii ga konsen ama ujian asrama kali ini.
ga ada sense of scarynya
bukan karena assatidz yang ga serem, tapi karena akunya yang meremehkan ujian.