RSS

Mati Lampu

Aku bersemayam dalam ruang privasi bersama mereka ketika tiba-tiba gelap datang menyambangi. Rasa hati ingin meneriakkan sesak yang menghimpit di seluruh relung dada. Namun malu menghinggapi karena aku bersama mereka.

Mati lampu. Namun kali ini dengan segala kepenatan yang ada, yang mendesak keluar dari rongga kehidupan. Karena semua masalah yang datang silih berganti memberondongku, menggerogoti seluruh syaraf kewarasan dan memenjarakannya dalam bui tanpa jeruji.

Ku pandangi sekeliling kekuasaanku. Namun yang ku tatap hanya hitam pekat yang semakin kelam. Dalam diam aku berucap, “Ya, Allah. Beginikah yang ditatap oleh si buta? Gelap, kelam, menyeramkan, menyedihkan. Alhamdulillah, Engkau masih mengizinkan kedua mata ini melekat di tempatnya dan berfungsi sebagaimana mestinya.”

1 komentar:

Noor Maulida said...

ibliis tuh harusnya jangan takut gelap mbuuun.
hhe.

Post a Comment