RSS

hhugz

Pernikahan.

Entah kenapa aku bisa kesemsem pada sii malaikat mautku yang satu nii. Aku pernah cerita tentang sebuah awal yang membawaku terjerumus terlalu jauh pada masalah hati ini kan?

Beberapa hari yang lalu aku tercekat. Kaget tiada kira. Di hadapan kerumunan sedang ada berita bahagia. Pernikahan. Penjara suci ini memang berbeda. Terlalu sensitif dengan kata pernikahan. Selembar undangan berada di tangan setiap siswa. Ini pertama kalinya aku mendapat undangan dengan namaku yang tertera di kovernya.

Sibuk. Setiap jiwa menggunjing masalah pernikahan. Dan salah seorang guru membeberkan rahasianya yang sebagian kami belum tahu.

“ibu ngikutin tren sekarang”

“???”

Apa itu?

Hmm.

Tak berani ku tebak.

Tapi mungkinkah maksudnya…?

Ah,

Tapi bisa saja.

Menikah dengan pria yang usianya lebih muda.

“emang suami ibu brondong?”

Sang pahlawan tanpa tanda jasa tersipu malu.

“beda berapa bu?”

“7 taun”

???

Wow!

Salut. Ada yang seperti suami sang guru. Tapi sepertinya aku teringat dengan om syahro dan tante phy. Bukankah usia mereka juga terpaut jauh? Seingatku dulu tante phy pernah bercerita kalau om syahro lebih muda beberapa tahun darinya. Memang sedang tren. Apakah pria yang usianya di atas mereka sudah tak ada yang melajang saat itu?

Entah.

Tapi yang kusadari, Allah memang Maha Adil. Dia lebih tau apa yang terbaik bagi hambaNya. Siapa yang menyangka jika tante phy akan menikah dengan pria yang baru dikenalnya beberapa bulan dan usianya lebih muda darinya? Dan sekarang toh di antara mereka tak ada kecanggungan sama sekali. Mereka justru saling melengkapi dan menutupi kekurangan masing-masing. J

Iri… L

baru pertama kali nii dapet undangan atas nama sendiri…biasanya kan buat orangtua

biasanya kan titik-titik dan istri

uhh…ngarep yaa disitu ditulisnya *** dan istri

sii ayu kalii nii pengennya nyari bronis

ga!tapi kan kalo mau nikah ama yang lebih tua berapa taun gitu dari ana. Kaya’y ga mungkin kalo nikahnya ama tmen seangkatan!

Ente kali yang pengen cepet-cepet nikah!

ihh…istri ana mah sekarang masih di SMP…

huft!

Kenapa kata-kata gitu yang harus keluar dari mulut sii malaikat maut?

Tapi kenapa juga aku harus mengawali perdebatan itu dengan kata-kata yang seperti itu?

Itulah yang seharusnya aku hindarkan di setiap pertemuan kami.

Memang sebaiknya tak usah bertemu dan bicara!

Apa arti malaikat maut bagiku?

dia bukan the one and only yang bisa hadir dalam hidupku.

Dia juga bukan orang yang selalu hadir di setiap mimpiku

Bukan juga orang yang bias mengerti aku

Dia tak selalu menemani setiap hariku

Detik-detik dalam hidupnya bukan dia persembahkan untuk diriku

Dia bukan Edward Cullen yang siap melakukan apapun demi kekasih eksistensinya, Bella

Namun dia malaikatku, malaikat mautku.

0 komentar:

Post a Comment