RSS

putus

seorang temanku sering menelpon ketika aku berdiam di rumah. dia bercerita bahwa dia bosan dengan hubungannya yang sekarang. 2 tahun ia jalani kehidupan bersama gadis yang dulu diincarnya. awalnya hubungan mereka menjadi topik terhangat di kalanganku dan yang lain karena mereka kuat berlama-lama pacaran. namun lama kelamaan hubungan mereka jadi membosankan. mereka pun menyadari hal itu. dan temanku itu mengutarakan keinginannya menyudahi hubungan ini. masalahnya, ia tak ingin menyakiti hati pacarnya karena sejujurnya mereka masih saling mencintai. mereka hanya bosan karena terlalu sering bersama.
hmm. bingung juga. karena putusan biasanya identik dengan kesakithatian, dan berujung pada permusuhan. bagaimana?

ada satu artikel dari kompas yang aku kutip seluruhnya. sahabat, silakan baca...
1. Lakukan dengan cepat
Bila Anda memang sudah berbulat tekad untuk memutuskannya, sebaiknya segera lakukan. Semakin lama Anda menundanya (entah dalam hitungan jam atau hari), ia semakin tidak akan menganggap Anda serius. Tak perlu menunjukkan keberatan hati Anda untuk memutuskan hubungan ini, karena pasangan akan berpikir ia dapat mengubah perasaan Anda, atau tetap ada dalam kehidupan Anda.

2. Jujur
Tak perlu berusaha menutupi alasan sebenarnya. Jika Anda memang telah kehilangan respek padanya, atau Anda jatuh cinta pada orang lain, katakan saja apa adanya. Hindari kalimat-kalimat klise seperti, "Aku sayang sama kamu, tapi aku lagi pingin sendiri." Pria tidak memahami bahasa seperti ini. Jika Anda memang sudah ilfil padanya, katakan saja. Ia tak akan bisa berdebat lagi. Kejujuran akan lebih membuat Anda lega, karena jika Anda berbohong, akhirnya akan terungkap juga.

3. Tak perlu menyesal atau merasa kasihan
Pria akan menghujani Anda dengan tangisan, permohonan, kemarahan, atau rasa bersalah. Namun tetaplah dengan keputusan yang sudah Anda yakini, atau indahkan saja rasa bersalah tersebut. Bila Anda terus memikirkannya, hal ini hanya akan memperlambat langkah Anda, dan mencegah Anda mencapai tujuan. Jangan pula membatalkan pemutusan hubungan karena Anda merasa kasihan padanya. Apakah Anda ingin terus bersama seseorang yang membuat Anda menyesal?

4. Tentukan aturan paska putus
Katakan padanya, bahwa Anda tidak akan membalas telepon, SMS, atau emailnya. Anda tak akan membukakan pintu jika ia mendatangi rumah Anda. Jika ia memang menghargai Anda, ia akan berhenti mengganggu Anda. Syaratnya, Anda memang betul-betul mematuhi peraturan yang Anda buat sendiri. Setelah itu, ia tak akan bisa lagi bertanya, "Kenapa kamu nggak mau menerima telepon saya?" Jangan mengatakan padanya apa yang dapat ia lakukan, seperti menelepon Anda kapan saja ia mau. Anda punya hak untuk tidak membalas SMS atau telepon sesuai peraturan Anda.

5. Tetaplah dengan keputusan Anda
Semakin sering Anda menerimanya kembali, semakin ia tidak peduli atau tidak mempercayai keinginan Anda untuk putus.

6. Lakukan di tempat netral
Jangan menyampaikan keputusan ini di rumah Anda, karena Anda tidak bisa lari kemana-mana lagi jika ingin menyudahi pembicaraan. Tempat-tempat netral akan menjadi lokasi paling mudah untuk "melarikan diri" jika pembicaraan berlarut-larut.

0 komentar:

Post a Comment